Selamat Datang di Situs Resmi DPC PWRI PRINGSEWU - Kunjungi tentang kami lebih jauh dengan membuka dan membaca Visi dan Misi kami

“Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2025

Dpc pwri pringsewu
Selasa, 21 Oktober 2025
Last Updated 2025-10-22T02:49:57Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Oleh: DPC PWRI PRINGSEWU

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena atas rahmat-Nya kita diberikan kesempatan untuk bersama-sama memperingati Hari Santri Nasional yang setiap 22 Oktober diperingati di seluruh pelosok Tanah Air. 

Sebagai bagian dari bangsa yang besar, para santri dan pesantren telah lama menjadi ujung tombak dalam menjaga dan membangun kemerdekaan ini — bukan hanya secara fisik, tetapi juga melalui penguatan akhlak, pendidikan, dan keberadaban. 


Dengan mengambil “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban”, maka kami di DPC PWRI Pringsewu mengajak seluruh lapisan masyarakat — santri, kiai, pengasuh pesantren, masyarakat umum — untuk merefleksikan makna kemerdekaan itu sendiri, yaitu bukan sekadar lepas dari penjajahan, tetapi juga menuju sebuah peradaban yang berakhlak mulia, maju, sejahtera dan berkeadaban.


1. Mengawal kemerdekaan: Kemerdekaan yang kita nikmati bukan hadiah yang statis — ia perlu dijaga, dipelihara, dan didayagunakan. Para santri dahulu menjaga kemerdekaan dengan jiwa pengorbanan dan iman. Hari ini, kita pun dipanggil untuk menjaga kemerdekaan bukan hanya dalam arti politik atau militer, tetapi dalam arti nilai: persatuan, toleransi, keadaban, keilmuan.


2. Menuju peradaban: Peradaban di sini berarti sebuah tatanan manusia yang maju dalam ilmu, teknologi, budaya dan spiritual. Para santri dan pesantren memiliki peran strategis: mereka tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga mempersiapkan generasi masa depan yang bisa bersaing global, sekaligus berakar pada nilai-kebangsaan dan keislaman. 

Di Pringsewu dan Lampung, ini menjadi tantangan sekaligus peluang: bagaimana kita menjadikan pesantren sebagai pusat kecerdasan, bukan hanya dominasi ibadah rutin, tetapi juga inovasi sosial, ekonomi, teknologi, budaya lokal yang kuat.


3. Kolaborasi santri dan masyarakat luas: Dalam bingkai persatuan nasional, peringatan ini mengingatkan bahwa peran santri bukan terpisah dari masyarakat, melainkan bagian integral dari bangsa. Semangat nasionalisme dan religiusitas bersatu. 

Oleh karena itu, DPC PWRI Pringsewu menghimbau agar pesantren dijangkau oleh semua pihak—pemerintah daerah, pemuda, organisasi kemasyarakatan—untuk bersama-sama mengokohkan nilai luhur, membangun sinergi, dan saling mendukung.


4. Refleksi dan aksi nyata: Peringatan ini bukan sekadar seremoni; ia harus diterjemahkan ke dalam gerakan nyata: penguatan kurikulum pesantren yang relevan dengan zaman, pengembangan kewirausahaan santri, pemanfaatan teknologi digital secara bijak, kegiatan sosial kemasyarakatan yang bermakna, serta pengabdian kepada bangsa dan negara.

DPC PWRI Pringsewu siap menjadi mitra aktif dalam advokasi, pendampingan dan kolaborasi dengan pesantren-pesantren di Pringsewu agar semangat “mengawal kemerdekaan menuju peradaban” menjadi nyata.


5. Peringatan sebagai momentum kebangkitan: Tahun 2025 ini bukan sekadar melaksanakan apa yang sudah biasa, melainkan menjadi momentum kebangkitan — bahwa generasi santri di masa kini siap menghadapi tantangan global: digitalisasi, disrupsi ekonomi, kompetisi dunia kerja, sekaligus tetap berpegang teguh pada nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan nilai–nilai kebangsaan.

Dengan demikian, kami mengajak seluruh elemen-santri, kiai, pesantren, pemuda, masyarakat—untuk berbinar bersama, menghidupkan rasa ‘jiwa santri’ yang plural, kerja keras, rendah hati, dan cinta tanah air.


Selain itu Dengan penuh duka kami mencermati musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al‑Khoziny di Buduran, Sidoarjo — runtuhnya bangunan musala pondok tersebut ketika para santri tengah menjalankan ibadah berjamaah. 

Tragedi ini menyayat hati kita semua: kehidupan para santri yang sedang menimba ilmu dan beribadah, tiba-tiba terhenti oleh peristiwa maut. Kami dari DPC PWRI Pringsewu menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, para santri yang luka-luka, dan seluruh keluarga besar Ponpes Al-Khoziny.


Kita semua pasti bertanya: mengapa tragedi ini bisa terjadi? Ada pelajaran besar yang harus kita petik—bahwa amanah dalam pembangunan fasilitas pendidikan keagamaan adalah tanggung jawab kolektif: tanggung jawab pengelola pesantren, pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang peduli. Di saat kita membangun “rumah ilmu”, jangan lupa fondasi nilai manusiawi, standar keselamatan, profesionalisme, dan tanggung jawab sosial.

Kejadian ini bukan hanya soal bangunan roboh, tetapi soal amanah terhadap generasi santri yang sedang menanti masa depan yang cerah. Semoga peristiwa ini menjadi titik bangkit untuk memperbaiki sistem, pengawasan, dan kepedulian kita terhadap keselamatan dan kesejahteraan para santri di seluruh pesantren.


Mari kita bersama-sama memanjatkan do’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala:

> “Ya Allah, Sang Pemelihara, kami memohon ampunan dan rahmat-Mu bagi saudara-saudara kami yang telah Engkau panggil—para santri yang gugur dalam musibah ini; semoga Engkau tempatkan mereka di surga Mu yang penuh kenikmatan. Ya Allah, sembuhkanlah saudara-saudara kami yang luka, kuatkanlah keluarga-mereka yang ditinggalkan, anugerahkanlah kesabaran dan ketabahan. Ya Allah, lindungilah seluruh pesantren di negeri ini—jadikanlah mereka tempat tumbuhnya ilmu, iman, dan akhlak yang aman dan bercahaya. Ya Allah, berkahi para kiai, para pengasuh, para santri, dan seluruh masyarakat yang hadir dalam pendidikan keagamaan; jadikanlah insiden ini sebagai pelajaran untuk meningkatkan kualitas dan keamanan — agar tidak terulang kembali. Amin.”


Kami juga berkomitmen, atas nama DPC PWRI Pringsewu, akan turut mendoakan dan membantu upaya-pemulihan yang diperlukan, baik melalui penggalangan solidaritas, pemantauan terhadap keselamatan pesantren, serta penguatan kesadaran kepada seluruh elemen pendidikan keagamaan agar standar keselamatan menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat “membangun peradaban”.


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl